Minggu, 04 Oktober 2009

"KONFERENSI REMAJA ISLAM"

Jember- Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Jember mengumpulkan ratusan remaja dalam konferensi remaja Islam “Saatnya Remaja Bicara Masa Depan Bangsa”. Konferensi yang dilangsungkan pada hari Ahad, 9 Agustus 2009 di aula K-Link adalah wujud kepedulian MHTI terhadap permasalahan remaja. Itu yang disampaikan oleh UStdz. Hayyin Thohiro dari MHTI dalam sambutannya selaku penyelenggara acara. Beliau juga menyampaikan bahwa konferensi serupa juga dilaksanakan serentak oleh MHTI di kota-kota lain di Indonesia.
Konferensi dimeriahkan dengan pembacaan puisi, aksi teatrikal, display bendera, persembahan nasyid termasuk juga orasi dari para remaja. Dalam orasinya, Arina Manasikana, salah satu orator dari MAN 1 Jember, mengajak remaja untuk mewaspadai program KRR. “Dalam KRR terdapat konsep ABCD. Abstinence, be faithful dan condom. Dalam arti, remaja diharapkan bisa menahan diri untuk tidak melakukan free sex. Jika tidak bisa, boleh melakukan seks asal dengan pasangan setia, tapi kalau tetap tidak bisa, silahkan pakai kondom. Dijamin, sehat reproduksinya. Ini adalah kampanye sesat,” tegas Arina.
Hadir dalam konferensi itu tiga orang orator yakni Bapak Syahrowi (praktisi pendidikan di Jember), Bpk.H. Imam Sanusi, S.Kep (praktisi kesehatan) dan Ustadzah Nauroh Alifah, S.Si (dari MHTI DPD II Jember). Ustadzah Nauroh Alifah menyampaikan bahwa remaja harus diselamatkan dengan syari’at Islam. “Syari’at Islam yang akan melindungi manusia. Karena syari’at Islam diturunkan oleh Allah untuk memberi maslahat pada manusia,” ungkapnya.
Sebagai keynote speaker adalah ibu Evi Setiawati perwakilan dari Penggerak PKK Kabupaten Jember yang juga menyampaikan apresiasi terhadap MHTI atas kepeduliannya terhadap permasalahan remaja, dan Bapak Laghoni dari Departemen Agama Kabupaten Jember.
Konferensi ini di tutup dengan pembacan surat terbuka dari remaja yang diwakilkan kepada Mihda, siswi SMA Negeri I Jember. Surat terbuka itu mengingatkan penguasa agar melindungi remaja Indonesia dari kerusakan yang diakibatkan oleh liberalisasi seperti seks bebas, PMS, dan aborsi. []