Kamis, 29 Oktober 2009

Semua Jadi TO


Begitu heroiknya densus 88 dalam penangkapan teroris hingga membuat semua orang kini menjadi sasaran densus 88. Bagaimana tidak, setelah pengawasan terhadap ormas Islam yang memperjuangkan syari’at Islam hingga adanya pencitraburukan terhadap simbol-simbol Islam, seperti; jenggot, kerudung besar, jilbaber, ataupun cadar. Kini, densus 88 telah menjadikan mahasiswa sebagai target operasi. Setelah densus 88 mengeluarkan statmentnya, tak luput semua media baik elektronik maupun cetak memberitakan bahwa penerus Nordin belum habis karena mereka mempunyai penerus yaitu kalangan mahasiswa. Tak ayal saat ini kegiatan mahasiswa bakal diawasi, bahkan pemberian stigma mahasiswa yang menjadi kader teroris pun beredar di masyarakat. Mulai mahasiswa yang kritis, memiliki keinginan untuk memperjuangkan Islam, sampai adanya kepedulian terhadap saudaranya di belahan negri Islam yang lain.
Ada apa dengan densus 88. Apakah mereka kehilangan cara sehingga saat ini membidik mahasiswa yang kritis? Kenapa juga aparatur Negara ini tidak menindak mahasiswa yang melakukan free sex, narkoba, ataupun aborsi?
Melihat perkembangan kinerja densus 88 dalam penangkapan teroris, bisa jadi nanti tukang becak jadi sasarannya. Bagaimana tidak, kehidupan yang serba sulit dan iming-iming bayaran untuk jihad bias menjadi alasan densus 88. Atau jangan-jangan kita nanti yang menjadi giliran TO (Target Operation) densus 88. (vY*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar