Kamis, 29 Oktober 2009

SALAH=BENAR, BENAR=SALAH


Saat ini sulit untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Pasalnya, banyak fakta yang menyalahkan kebenaran dan membenarkan yang salah. Dalam kasus Lumpur Lapindo misalnya, kita sudah sama-sama tahu kasus Lumpur Lapindo sampai 3 tahun lebih 5 bulan belum kunjung selesai. Masalah relokasi ataupun ganti rugi, semuanya hanya janji-janji palsu. Tapi aneh bin ajaib di negri ini. Orang yang notabene harus bertanggungjawab dalam masalah ini masih saja dipercaya. Bahkan saat ini malah dijadikan Ketua Umum Partai Golkar, sebut saja Abu Rizal Bakrie. Abu Rizal Bakrie seolah-olah bebas dari tanggungjawabnya dengan banyak kambing hitam yang diperkarakan dalam kasus Lumpur Lapindo. Banyak orang memberi dukungan dan harapan padanya. Padahal dari kasus Lumpur Lapindo saja, semua orang bisa menilai.
Jika dalam masalah Lumpur Lapindo saja tidak bisa selesai, bagaimana nanti jika menjadi Presiden atau Wapres jika itu yang menjadi tujuan Golkar di Pilpres 2010. Padahal saat bencana Lumpur Lapindo terjadi Abu Rizal Bakrie menjabat sebagai Menkokesra. Inilah bukti sebuah ketidakadilan di negri ini. Yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Apakah orang-orang di zaman kapitalis ini benar-benar dibutakan oleh materi. (vY*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar